Senin, 07 Juli 2014

Kiper Belanda Beberkan Resep Tahan 2 Penalti Kosta Rika

tim krull

VIVAbola - Kiper Belanda, Tim Krul, membeberkan resep rahasianya saat sukses menahan eksekusi penalti dua pemain Kosta Rika, Bryan Ruiz dan Michael Umana. Ada dua metode yang dijalani Krul untuk bisa mengemban tugas sebagai penakluk tendangan penalti.

Pelatih Belanda, Louis van Gaal, baru memasukkan Krul di menit 120 saat Belanda berhadapan dengan Kosta Rika, Minggu 6 Juli 2014 dini hari WIB. Keputusan Van Gaal awalnya dianggap aneh. 

Pasalnya, rekam jejak Krul saat menahan tendangan penalti di Premier League cukup buruk. Dia hanya mampu menepis 2 sepakan dari 20 penalti saat membela Newcastle United, musim lalu.

Namun, ternyata Krul tampil gemilang. Krul membuat dua penyelamatan penting saat adu penalti.

"Rahasianya, saya menonton mereka (Kosta Rika) saat menjalani adu penalti melawan Yunani. Dan saya mempelajari bagaimana cara mereka menendang," ungkap Krul seperti dilansir situs resmi FIFA.

Selain mempelajari eksekusi para punggawa Los Ticos, Krul ternyata punya metode lain. Dia memprovokasi para pemain Kosta Rika sebelum mengambil tendangan penalti.

"Saya juga bilang ke pemain-pemain Kosta Rika kalau sepakan mereka akan saya tahan. Ternyata, itu benar terjadi. Saya pernah melakukannya saat berhadapan dengan Frank Lampard di Liga. Saya senang metode itu kembali bekerja," kata pria 26 tahun itu.

Berkat aksi heroiknya, Belanda sukses melaju ke semifinal Piala Dunia 2014. Saat adu penalti, De Oranje menang dengan skor 4-3.

Ini Alasan Van Gaal Ganti Kiper Jelang Adu Penalti

pelatih-timnas-belanda--louis-van-gaal-bersama-kiper-tim-krul

VIVAbola - Louis Van Gaal menunjukkan tajinya sebagai pelatih dengan segudang pengalaman. Jelang adu penalti, pelatih berusia 62 tahun tersebut mengambil keputusan brilian, yang akhirnya mengantarkan Belanda ke semifinal Piala Dunia 2014.

Pada menit 120+1 atau jelang extra time berakhir, Van Gaal menarik kiper utama Jasper Cillessen dan memasukkan Tim Krul. Hal tersebut ternyata tepat, karena Krul menjadi pahlawan, dengan dua penyelamatan, yang membuat Oranje menang 0-0 (4-3).

Berkomentar tentang hal tersebut, Van Gaal mengatakan kalau dia memang sudah memiliki skenario jika laga harus diakhiri dengan adu penalti. "(Jelang adu penalti), kami merasa Krul adalah pilihan yang lebih baik," kata Van Gaal dilansir Football-Italia.

"Kami sudah memberi tahu Krul kalau dia akan mengemban tanggung jawab untuk adu penalti, tapi kami tak bilang pada Cillessen. Kami tak ingin mengganggu persiapannya (sebagai kiper utama)," lanjut pelatih yang bakal menukangi Manchester United itu.

Kendati demikian, ditegaskannya bahwa hal tersebut hanya berlaku untuk adu penalti. "Tak perlu ditanyakan lagi, tentu saja Cillesen yang bakal menjadi starter pada pertandingan berikutnya," kata mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu.

Setelah menang atas Kosta Rika di babak perempatfinal, Belanda bakal menghadapi Argentina, yang pada laga lainnya menundukkan Belgia 1-0. Pertandingan tersebut bakal digelar di Arena de São Paulo, São Paulo, Kamis 9 Juli 2014 pukul 03.00 WIB.

Sabtu, 05 Juli 2014

Pelatih Jerman Puas Usai Bawa Jerman Tembus Semifinal

pelatih-jerman--joachim-loew

VIVAbola - Pelatih Jerman, Joachim Loew mengaku puas usai membawa timnya lolos ke semifinal Piala Dunia 2014. Der Panzer sukses menundukkan Prancis 1-0 di Estadio Maracana, Jumat 3 Juli 2014.

Gol tunggal Der Panzer dicetak oleh Mats Hummels pada menit 12 lewat sundulan. Ini menjadi semifinal keempat beruntun Jerman di Piala Dunia. Sebelumnya, mereka menembus semifinal pada 2002, 2006, dan 2010.

"Ini merupakan rekor yang bagus. Presiden kami mengatakan kami menang 28 kali dari 31 laga resmi. Jadi, itu merupakan penampilan yang bagus," kata Loew seperti dikutip Sky Sport News.

"Tim ini memiliki kualitas instrinsik, solid, dan stabil sejak 2010. Kami mengambil pemain baru seperti Mats Hummels. Kami menginvestasikan banyak hal," lanjut pria 54 tahun ini.

Di babak semifinal, Jerman akan menghadapi Brasil. Tuan rumah sukses melangkah usai menumbangkan Kolombia 2-1.

"Mereka memiliki keuntungan tuan rumah, Anda tak bisa menyangkal itu. Tim Amerika Selatan berjuang demi kehidupan mereka di sini," tegasnya.

8 Fakta Menarik Usai Jerman Tembus Semifinal Piala Dunia

thomas muller

VIVAbola - Jerman berhasil melangkah ke semifinal Piala Dunia 2014. Tim besutan Joachim Loew menundukkan Prancis 1-0 di Estadio Maracana, Rio de Janeiro, Jumat 4 Juli 2014.

Gol tunggal kemenangan Jerman dicetak Mats Hummels pada menit 12 lewat sundulan. Berikut 8 fakta menarik setelah Jerman menembus semifinal seperti dihimpun Opta dan Infostrada Live:

1. Sebelum Mats Hummels mencetak gol, 7 gol terakhir di Piala Dunia 2014 tercipta di babak perpanjangan waktu.

2. Jerman merupakan tim pertama yang menembus semifinal Piala Dunia 4 kali beruntun. Namun, dalam 3 kesempatan sebelumnya selalu gagal menjadi juara.

3. Ini merupakan kemenangan 1-0 Jerman yang ke-16 di Piala Dunia. Skor yang paling sering diciptakan oleh sebuah tim. Selanjutnya, skor imbang 1-1 yang diraih Italia.

4. Jerman sukses keluar sebagai 4 besar sebanyak 13 kali dalam 18 partisipasi mereka di Piala Dunia. Jerman tampil 7 kali di final, menang 3 di antaranya.

5. Miroslav Klose berpeluang tampil di semifinal untuk keempat kalinya. Namun, striker Lazio ini belum pernah mencetak gol di perempat final.

6. Klose telah tampil dalam 22 pertandingan Piala Dunia. Hanya Paolo Maldini (23) dan Lothar Mathaeus (25) yang punya rekor lebih banyak.

7. Terakhir kali Jerman kalah di Piala Dunia setelah unggul di menit ke-12 adalah saat melawan Inggris di final Piala Dunia 1966 (kalah 2-4).

8. Jerman tak terkalahkan dalam 16 pertandingan di semua kompetisi, lebih banyak dibandingkan tim lain di Piala Dunia 2014 (menang 11, imbang 5).

Jumat, 04 Juli 2014

Mengapa Inggris Selalu Gagal? Ini Komentar Joachim Loew

pelatih jerman

KOMPAS.com — Pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew, memberikan pendapatnya mengenai keterpurukan sepak bola Inggris, yang langsung tersingkir pada fase grup Piala Dunia 2014. Menurut Loew, banyaknya pemain asing di Premier League membuat level permainan timnas Inggris tak pernah meningkat.

Loew mengaku senang dengan performa para pemain muda Jerman, yang diberi kepercayaan bermain di Bundesliga. Sementara itu, para pemain senior, seperti Sami Khedira dan Mesut Oezil, justru menjadi pemain andalan di negara lain. Khedira bersama raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, sedangkan Oezil bersama klub elite Premier League, Arsenal.

Di level internasional, Jerman terus bersaing memperebutkan gelar utama dan saat ini mereka masih bertahan pada Piala Dunia dan akan bertemu Perancis pada babak perempat final, Jumat (4/7/2014) di Rio de Janeiro. Sebaliknya, Inggris justru sudah pulang dengan hanya membawa satu poin dari hasil imbang 0-0 melawan Kosta Rika dalam laga penyisihan Grup D. Dalam dua laga lainnya di grup tersebut, The Three Lions kalah 1-2, masing-masing dari Italia dan Uruguay.

Manajer Roy Hodgson sudah pernah mengungkapkan rasa frustrasi lantaran rendahnya persentase para pemain Inggris bermain secara reguler di Liga Inggris. Loew menilai Inggris akan terus mengalami fase sulit sampai masalah ini teratasi.

"Saya merasa yakin kami memiliki paduan yang bagus. Para pemain memiliki banyak pengalaman di kompetisi yang sulit," ujar Loew mengenai skuad Jerman.

"Saya tidak gusar jika para pemain di luar negeri. Kami bisa mengambil keuntungan dari Sami Khedira dan Mesut Oezil, yang memiliki pengaruh, kultur, dan pelatih berbeda. Secara personal, mereka mendapatkan keuntungan, dan itu membantu para pemain untuk dewasa."

"Jika negara lain seperti Inggris memiliki masalah, liga mereka tidak mengambil keuntungan karena persentase pemain asing lebih tinggi sehingga menjadi sulit bagi pelatih tim nasional."

"Kami sudah berubah dalam beberapa tahun terakhir dengan sejumlah pemain muda Jerman di klub-klub Jerman, mengambil keuntugan dari pemain asing, dan kami mendapat manfaat dari itu."

"Di Inggris, ada banyak pemain asing ,dan mungkin itu tidak selalu menguntungkan."

sumber : kompas bola

Ternyata, Trofi Piala Dunia Ini Terbuat dari Tembikar

SBY dan trofi piala dunia

KOMPAS.com — Desa Bat Trang di Vietnam sudah lama tersohor sebagai sentra tembikar. Desa itu pun telah bertahun-tahun menjadi salah satu destinasi wisata favorit. Letaknya cuma 13 kilometer dari ibu kota Vietnam, Hanoi, tulis Bangkok Post pada Jumat (4/7/2014).

Kini, selain dengan ciri khas barang-barang peralatan dapur dan penghias tanaman dari tanah lempung tersebut, Bat Trang juga meriah dengan trofi-trofi Piala Dunia. Tinggi trofi tersebut persis sama dengan yang asli, 36 cm, meski bobotnya jauh lebih ringan.

Tak cuma itu, trofi Piala Dunia di Bat Trang juga berkilau warna emas, tetapi tak terbuat dari emas 18 karat sebagaimana aslinya. Harga satuannya cuma 3 dollar AS atau setara 97 baht, atau sekitar Rp 36.000.

Adalah perajin asal Bat Trang Vuong Hong Nhat yang punya ide brilian membuat trofi tersebut. Awalnya, dia hanya membuat untuk keluarga dan kawan-kawannya sejak setahun silam.

Rupanya, ide Hong Nhat makin berkembang. Sejak awal tahun ini, dia menjual produknya ke khalayak. Jadilah ia kemudian kebanjiran pesanan. Singkat cerita, 44 keluarga perajin di Bat Trang beralih memproduksi trofi-trofi tersebut. "Lucu kan. Anda bisa menempatkan trofi itu di jendela atau di meja," tuturnya.

Rerata, Vuong Hong Nhat tiap hari bisa memproduksi 50 trofi. Menariknya, semua produk itu ludes dibeli orang. Meski tim nasional Vietnam belum mampu menyentuh Piala Dunia, rakyat Vietnam sudah bisa memegang trofi Piala Dunia.

sumber : kompas bola