Senin, 07 Juli 2014

Kiper Belanda Beberkan Resep Tahan 2 Penalti Kosta Rika

tim krull

VIVAbola - Kiper Belanda, Tim Krul, membeberkan resep rahasianya saat sukses menahan eksekusi penalti dua pemain Kosta Rika, Bryan Ruiz dan Michael Umana. Ada dua metode yang dijalani Krul untuk bisa mengemban tugas sebagai penakluk tendangan penalti.

Pelatih Belanda, Louis van Gaal, baru memasukkan Krul di menit 120 saat Belanda berhadapan dengan Kosta Rika, Minggu 6 Juli 2014 dini hari WIB. Keputusan Van Gaal awalnya dianggap aneh. 

Pasalnya, rekam jejak Krul saat menahan tendangan penalti di Premier League cukup buruk. Dia hanya mampu menepis 2 sepakan dari 20 penalti saat membela Newcastle United, musim lalu.

Namun, ternyata Krul tampil gemilang. Krul membuat dua penyelamatan penting saat adu penalti.

"Rahasianya, saya menonton mereka (Kosta Rika) saat menjalani adu penalti melawan Yunani. Dan saya mempelajari bagaimana cara mereka menendang," ungkap Krul seperti dilansir situs resmi FIFA.

Selain mempelajari eksekusi para punggawa Los Ticos, Krul ternyata punya metode lain. Dia memprovokasi para pemain Kosta Rika sebelum mengambil tendangan penalti.

"Saya juga bilang ke pemain-pemain Kosta Rika kalau sepakan mereka akan saya tahan. Ternyata, itu benar terjadi. Saya pernah melakukannya saat berhadapan dengan Frank Lampard di Liga. Saya senang metode itu kembali bekerja," kata pria 26 tahun itu.

Berkat aksi heroiknya, Belanda sukses melaju ke semifinal Piala Dunia 2014. Saat adu penalti, De Oranje menang dengan skor 4-3.

Ini Alasan Van Gaal Ganti Kiper Jelang Adu Penalti

pelatih-timnas-belanda--louis-van-gaal-bersama-kiper-tim-krul

VIVAbola - Louis Van Gaal menunjukkan tajinya sebagai pelatih dengan segudang pengalaman. Jelang adu penalti, pelatih berusia 62 tahun tersebut mengambil keputusan brilian, yang akhirnya mengantarkan Belanda ke semifinal Piala Dunia 2014.

Pada menit 120+1 atau jelang extra time berakhir, Van Gaal menarik kiper utama Jasper Cillessen dan memasukkan Tim Krul. Hal tersebut ternyata tepat, karena Krul menjadi pahlawan, dengan dua penyelamatan, yang membuat Oranje menang 0-0 (4-3).

Berkomentar tentang hal tersebut, Van Gaal mengatakan kalau dia memang sudah memiliki skenario jika laga harus diakhiri dengan adu penalti. "(Jelang adu penalti), kami merasa Krul adalah pilihan yang lebih baik," kata Van Gaal dilansir Football-Italia.

"Kami sudah memberi tahu Krul kalau dia akan mengemban tanggung jawab untuk adu penalti, tapi kami tak bilang pada Cillessen. Kami tak ingin mengganggu persiapannya (sebagai kiper utama)," lanjut pelatih yang bakal menukangi Manchester United itu.

Kendati demikian, ditegaskannya bahwa hal tersebut hanya berlaku untuk adu penalti. "Tak perlu ditanyakan lagi, tentu saja Cillesen yang bakal menjadi starter pada pertandingan berikutnya," kata mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu.

Setelah menang atas Kosta Rika di babak perempatfinal, Belanda bakal menghadapi Argentina, yang pada laga lainnya menundukkan Belgia 1-0. Pertandingan tersebut bakal digelar di Arena de São Paulo, São Paulo, Kamis 9 Juli 2014 pukul 03.00 WIB.

Sabtu, 05 Juli 2014

Pelatih Jerman Puas Usai Bawa Jerman Tembus Semifinal

pelatih-jerman--joachim-loew

VIVAbola - Pelatih Jerman, Joachim Loew mengaku puas usai membawa timnya lolos ke semifinal Piala Dunia 2014. Der Panzer sukses menundukkan Prancis 1-0 di Estadio Maracana, Jumat 3 Juli 2014.

Gol tunggal Der Panzer dicetak oleh Mats Hummels pada menit 12 lewat sundulan. Ini menjadi semifinal keempat beruntun Jerman di Piala Dunia. Sebelumnya, mereka menembus semifinal pada 2002, 2006, dan 2010.

"Ini merupakan rekor yang bagus. Presiden kami mengatakan kami menang 28 kali dari 31 laga resmi. Jadi, itu merupakan penampilan yang bagus," kata Loew seperti dikutip Sky Sport News.

"Tim ini memiliki kualitas instrinsik, solid, dan stabil sejak 2010. Kami mengambil pemain baru seperti Mats Hummels. Kami menginvestasikan banyak hal," lanjut pria 54 tahun ini.

Di babak semifinal, Jerman akan menghadapi Brasil. Tuan rumah sukses melangkah usai menumbangkan Kolombia 2-1.

"Mereka memiliki keuntungan tuan rumah, Anda tak bisa menyangkal itu. Tim Amerika Selatan berjuang demi kehidupan mereka di sini," tegasnya.

8 Fakta Menarik Usai Jerman Tembus Semifinal Piala Dunia

thomas muller

VIVAbola - Jerman berhasil melangkah ke semifinal Piala Dunia 2014. Tim besutan Joachim Loew menundukkan Prancis 1-0 di Estadio Maracana, Rio de Janeiro, Jumat 4 Juli 2014.

Gol tunggal kemenangan Jerman dicetak Mats Hummels pada menit 12 lewat sundulan. Berikut 8 fakta menarik setelah Jerman menembus semifinal seperti dihimpun Opta dan Infostrada Live:

1. Sebelum Mats Hummels mencetak gol, 7 gol terakhir di Piala Dunia 2014 tercipta di babak perpanjangan waktu.

2. Jerman merupakan tim pertama yang menembus semifinal Piala Dunia 4 kali beruntun. Namun, dalam 3 kesempatan sebelumnya selalu gagal menjadi juara.

3. Ini merupakan kemenangan 1-0 Jerman yang ke-16 di Piala Dunia. Skor yang paling sering diciptakan oleh sebuah tim. Selanjutnya, skor imbang 1-1 yang diraih Italia.

4. Jerman sukses keluar sebagai 4 besar sebanyak 13 kali dalam 18 partisipasi mereka di Piala Dunia. Jerman tampil 7 kali di final, menang 3 di antaranya.

5. Miroslav Klose berpeluang tampil di semifinal untuk keempat kalinya. Namun, striker Lazio ini belum pernah mencetak gol di perempat final.

6. Klose telah tampil dalam 22 pertandingan Piala Dunia. Hanya Paolo Maldini (23) dan Lothar Mathaeus (25) yang punya rekor lebih banyak.

7. Terakhir kali Jerman kalah di Piala Dunia setelah unggul di menit ke-12 adalah saat melawan Inggris di final Piala Dunia 1966 (kalah 2-4).

8. Jerman tak terkalahkan dalam 16 pertandingan di semua kompetisi, lebih banyak dibandingkan tim lain di Piala Dunia 2014 (menang 11, imbang 5).

Jumat, 04 Juli 2014

Mengapa Inggris Selalu Gagal? Ini Komentar Joachim Loew

pelatih jerman

KOMPAS.com — Pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew, memberikan pendapatnya mengenai keterpurukan sepak bola Inggris, yang langsung tersingkir pada fase grup Piala Dunia 2014. Menurut Loew, banyaknya pemain asing di Premier League membuat level permainan timnas Inggris tak pernah meningkat.

Loew mengaku senang dengan performa para pemain muda Jerman, yang diberi kepercayaan bermain di Bundesliga. Sementara itu, para pemain senior, seperti Sami Khedira dan Mesut Oezil, justru menjadi pemain andalan di negara lain. Khedira bersama raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, sedangkan Oezil bersama klub elite Premier League, Arsenal.

Di level internasional, Jerman terus bersaing memperebutkan gelar utama dan saat ini mereka masih bertahan pada Piala Dunia dan akan bertemu Perancis pada babak perempat final, Jumat (4/7/2014) di Rio de Janeiro. Sebaliknya, Inggris justru sudah pulang dengan hanya membawa satu poin dari hasil imbang 0-0 melawan Kosta Rika dalam laga penyisihan Grup D. Dalam dua laga lainnya di grup tersebut, The Three Lions kalah 1-2, masing-masing dari Italia dan Uruguay.

Manajer Roy Hodgson sudah pernah mengungkapkan rasa frustrasi lantaran rendahnya persentase para pemain Inggris bermain secara reguler di Liga Inggris. Loew menilai Inggris akan terus mengalami fase sulit sampai masalah ini teratasi.

"Saya merasa yakin kami memiliki paduan yang bagus. Para pemain memiliki banyak pengalaman di kompetisi yang sulit," ujar Loew mengenai skuad Jerman.

"Saya tidak gusar jika para pemain di luar negeri. Kami bisa mengambil keuntungan dari Sami Khedira dan Mesut Oezil, yang memiliki pengaruh, kultur, dan pelatih berbeda. Secara personal, mereka mendapatkan keuntungan, dan itu membantu para pemain untuk dewasa."

"Jika negara lain seperti Inggris memiliki masalah, liga mereka tidak mengambil keuntungan karena persentase pemain asing lebih tinggi sehingga menjadi sulit bagi pelatih tim nasional."

"Kami sudah berubah dalam beberapa tahun terakhir dengan sejumlah pemain muda Jerman di klub-klub Jerman, mengambil keuntugan dari pemain asing, dan kami mendapat manfaat dari itu."

"Di Inggris, ada banyak pemain asing ,dan mungkin itu tidak selalu menguntungkan."

sumber : kompas bola

Ternyata, Trofi Piala Dunia Ini Terbuat dari Tembikar

SBY dan trofi piala dunia

KOMPAS.com — Desa Bat Trang di Vietnam sudah lama tersohor sebagai sentra tembikar. Desa itu pun telah bertahun-tahun menjadi salah satu destinasi wisata favorit. Letaknya cuma 13 kilometer dari ibu kota Vietnam, Hanoi, tulis Bangkok Post pada Jumat (4/7/2014).

Kini, selain dengan ciri khas barang-barang peralatan dapur dan penghias tanaman dari tanah lempung tersebut, Bat Trang juga meriah dengan trofi-trofi Piala Dunia. Tinggi trofi tersebut persis sama dengan yang asli, 36 cm, meski bobotnya jauh lebih ringan.

Tak cuma itu, trofi Piala Dunia di Bat Trang juga berkilau warna emas, tetapi tak terbuat dari emas 18 karat sebagaimana aslinya. Harga satuannya cuma 3 dollar AS atau setara 97 baht, atau sekitar Rp 36.000.

Adalah perajin asal Bat Trang Vuong Hong Nhat yang punya ide brilian membuat trofi tersebut. Awalnya, dia hanya membuat untuk keluarga dan kawan-kawannya sejak setahun silam.

Rupanya, ide Hong Nhat makin berkembang. Sejak awal tahun ini, dia menjual produknya ke khalayak. Jadilah ia kemudian kebanjiran pesanan. Singkat cerita, 44 keluarga perajin di Bat Trang beralih memproduksi trofi-trofi tersebut. "Lucu kan. Anda bisa menempatkan trofi itu di jendela atau di meja," tuturnya.

Rerata, Vuong Hong Nhat tiap hari bisa memproduksi 50 trofi. Menariknya, semua produk itu ludes dibeli orang. Meski tim nasional Vietnam belum mampu menyentuh Piala Dunia, rakyat Vietnam sudah bisa memegang trofi Piala Dunia.

sumber : kompas bola

Luiz: Brasil Harus Juara Piala Dunia


VIVAbola – David Luiz mengakui bahwa jika Brasil tidak memenangkan Piala Dunia di kandang sendiri itu akan dianggap sebagai kegagalan besar. Oleh karena itu, bek Selecao ini menekankan besarnya keinginan untuk menjuarai Piala Dunia 2014.

Skuad Brasil berada di bawah tekanan untuk memenangi gelar keenam di ajang Piala Dunia. Untuk mewujudkan hasrat juara, Brasil terlebih dahulu harus menghadapi Kolombia di babak perempatfinal. 

"Kami harus menang, itulah hidup kami saat ini. Semua orang Brasil mengharapkan itu, kami harus memberikannya,” kata Luiz, seperti dilansir The Times of India, Jumat 4 Juli 2014. 

"Tapi, kami memiliki manajer, Luiz Felipe Scolari, yang telah menang dan melakukannya sebelumnya dan dia akan membantu kami. Dia melakukan hal fantastis untuk kami," jelasnya. 

Dani Alves dan kawan-kawan menerima kritik setelah penampilan kurang meyakinkan dalam laga 16 besar kontra Chile. Brasil menang atas Chile melalui drama adu penalti sebelum akhirnya bisa menggenggam tiket perempatfinal.

Sebagian juga menilai, Brasil kurang memiliki senjata ampuh di barisan penyerang. Namun, Luiz kurang sependapat dengan hal tersebut. Menurutnya, hal itu dikarenakan para pemain Brasil berasal dari berbagai klub yang memakai gaya bermain berbeda. 


"Saya tahu apa yang orang biasa katakan. Semua orang Brasil ingin kami punya pemain seperti Pele atau Zico dan tidak berpikir tentang bagaimana bertahan atau tentang taktik," terang Luiz. 

 "Tapi, sepakbola dunia telah berubah karena banyak pemain Brasil yang kini bermain di Eropa. Ada banyak, banyak nama dari kualitas terbaik dalam pertahanan kami sekarang. Dan itu berarti Brasil tidak lagi dikenal hanya dari striker mereka, tetapi menjadi sebuah tim yang hebat," paparnya.

sumber : vivabola

Jelang Perempatfinal, Jerman Peringatkan Prancis


VIVAbola - Pelatih Jerman, Joachim Loew, memperingatkan Prancis jelang kedua tim bersua di perempatfinal Piala Dunia, malam nanti, Jumat 4 Juli 2014 (23.00 WIB). Loew mengatakan Jerman belum mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.

"Kami masih belum mengeluarkan kemampuan terbaik. Dan kami siap menghadapi tim berkelas seperti Prancis yang pasti punya motivasi tinggi," kata Loew seperti dilansir Reuters.

"Prancis sejauh ini merupakan salah satu tim yang stabil. Sangat, sangat bagus. Tapi, saya pikir pertandingan ini akan berjalan seimbang dan kami akan bermain dengan kepercayaan diri tinggi," lanjutnya.

Sempat tampil cemerlang saat menggulung Portugal 4-0 di laga pembuka, penampilan Jerman selanjutnya menurun dan menuai kritikan. Mereka hanya bermain imbang 2-2 melawan Ghana dan menang tipis 1-0 atas Amerika Serikat.

Di babak 16 besar, Jerman bahkan harus bersusah payah menaklukkan tim lemah Aljazair 2-1 dalam pertarungan 120 menit. Namun, Loew beralasan, di turnamen sebesar Piala Dunia, tak ada tim yang bisa ditaklukkan mudah.

"Banyak orang yang berkata, siapa Aljazair? Tapi, mereka tidak tahu. Tim seperti Kosta Rika atau tim lainnya seperti Meksiko, tim-tim luar biasa seperti Chile, Kolombia. Semuanya sulit ditaklukkan," katanya.

sumber : vivabola

Lawan Brasil, Kolombia Lupakan Masa Lalu

kolombia hore

VIVAbola - Pelatih Kolombia, Jose Pekerman, meminta skuadnya melupakan rekor buruk setiap bersua Brasil. Menurutnya, rekor buruk tidak akan berpengaruh besar terhadap duel yang akan berlangsung kini.

Kolombia akan menghadapi Brasil di babak perempatfinal Piala Dunia, dinihari nanti, Sabtu 4 Juli 2014 (03.00 WIB). Dan jelang menghadapi Brasil, Kolombia dihadapkan pada rekor buruk yang sangat mengecewakan.

Keduanya sudah bertemu 25 kali. Brasil lebih banyak memenangi duel. Kolombia hanya bisa menang dua laga di antaranya. Dan kemenangan terakhir mereka terjadi 23 tahun silam.

"Kuncinya adalah tidak memikirkan masa lalu. Kami harus melihat ke depan. Bagi Kolombia, setiap laga yang menanti adalah tantangan baru. Dan kami tidak bisa memikirkan apa yang terjadi di masa lalu," katanya dilansir Reuters.

Pekerman tidak menyangkal catatan sejarah akan selalu dibicarakan publik. Namun, pelatih asal Argentina itu menegaskan rekor pertemuan tidak akan mempengaruhi hasil laga nanti. Karena sudah berbeda generasi.

"Sudah biasa, orang-orang selalu membicarakan apa yang terjadi di masa lalu. Kami tak bisa mengabaikan pencapaian tim-tim di masa lalu. Tapi, kita tak bisa meraih kemenangan hanya berdasarkan apa yang terjadi di masa lalu."

Penampilan Kolombia sejauh ini cukup cemerlang di Piala Dunia 2014. Mereka menyapu bersih tiga laga grup dengan kemenangan. Di babak 16 besar, Kolombia sukses menggasak Uruguay, 2 gol tanpa balas.

sumber : vivabola

Belgia Pantas Lega Kompany Pulih untuk Lawan Messi

kapten belgia

VIVAbola - Kabar gembira datang dari Belgia. Timnas Belgia dipastikan akan diperkuat bek sekaligus sang kapten, Vincent Kompany. Bek Manchester City ini sempat dikabarkan akan absen setelah kembali cedera saat Belgia bersua Amerika Serikat di babak 16 besar.

Kepastian Kompany akan kembali mengisi pos pertahanan Belgia ini disampaikan langsung oleh sang pelatih, Marc Wilmots. "Dia (Kompany) telah menjalani proses pemulihan yang sangat cepat," kata Wilmots dilansir tribalfootball.

Kompany juga sempat absen memperkuat Belgia saat melakoni laga pamungkas di fase grup kontra Korea Selatan. Ia baru kembali memperkuat Belgia saat menyingkirkan Amerika Serikat di babak 16 besar. Tapi, ia kembali dikabarkan mengalami masalah dengan cederanya.

Kabar siap tempurnya Kompany ini tentu akan menjadi suntikan semangat bagi Belgia saat menantang Argentina pada Sabtu malam WIB, 5 Juli 2014. Kompany akan mengemban tugas "mulia" untuk mematikan pergerakan bintang Argentina, Lionel Messi.

Laga Belgia kontra Argentina akan digelar di Stadion Nacional yang terletak di Brasilia. Pemenang duel ini akan bersua pemenang antara timnas Belanda kontra Kosta Rika yang akan digelar pada Minggu dini hari nanti.

sumber : vivabola

Kolombia Punya Raja Assist dan Top Scorer, Brasil Waspada

pemain-brasil-merayakan-gol-ke-gawang-kamerun

VIVAbola - Brasil akan menghadapi ujian berat saat bersua Kolombia di babak perempatfinal Piala Dunia 2014, dini hari nanti. Kolombia punya potensi membuat jutaan rakyat Brasil menangis. Dan ada dua pemain Kolombia yang pantas diwaspadai Neymar cs.

Di atas kertas, Brasil memang diunggulkan dari Kolombia. Selain dihuni pemain-pemain bintang macam Neymar, Thiago Silva, dan Oscar, Selecao juga akan didukung langsung ribuan penonton yang akan memadati Stadion Castelao di Fortaleza, Brasil.

Namun, Kolombia punya dua senjata mematikan yang dapat mengubur harapan jutaan rakyat Brasil merengkuh Piala Dunia ke-6 yang mereka idam-idamkan. Kedua senjata mematikan Kolombia itu tak lain adalah duo gelandangnya, James Rodriguez dan Juan Cuadrado.

Dua pemain ini yang punya peran besar memuluskan langkah Kolombia hingga sukses menembus babak 8 besar. Rodriguez langsung menjadi pusat perhatian dunia setelah sukses menjadi pemimpin di skuad besutan, Jose Pekerman. 

Gelandang AS Monaco ini dianggap sukses menggantikan peran Radamel Falcao yang sempat membuat publik Kolombia ragu akan kekuatan timnya. Pemain 22 tahun ini tercatat sebagai top scorer sementara di Piala Dunia 2014 dengan torehan 5 gol. Ia juga menyumbang satu assist.

Catatan itu mengungguli beberapa nama kondang lainnya macam Neymar (Brasil), Lionel Messi (Argentina), Thomas Mueller (Jerman) yang masing-masing mengoleksi 4 gol. 

Selain Rodriguez, Kolombia juga punya sosok penting pada diri Cuadrado. Winger lincah Fiorentina ini sementara tercatat sebagai raja assist di Piala Dunia 2014. Total Cuadrado telah mengoleksi 4 assist. Tak hanya itu, Cuadrado juga ikut menyumbang satu gol untuk Kolombia.

Menghadapi Brasil yang akan memainkan sepakbola bola menyerang nan cepat, Kolombia juga punya beberapa pemain yang akan diandalkan pelatih Jose Pekerman. Di bawah mistar gawang Kolombia akan berdiri sosok kiper tangguh, David Ospina. 

Kakak ipar Rodriguez ini akan dikawal kuartet pertahanan Kolombia yang telah teruji di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Juan Camilo Zuniga dan Pablo Armero akan bertahan di sisi kiri dan kanan mengapit dua bek tengah mereka, Mario Yepes dan Cristian Zapata.

Di lini tengah, kuartet Abel Aguilar, James Rodriguez, Carlos Sanchez dan Juan Cuadrado. Aguilar dan Cuadrado akan bertugas menyayat dari kedua sisi lapangan. Sementara itu, Sanchez akan menjadi pengawal Rodriguez yang tampaknya akan tampil lebih ke depan.

Untuk urusan menjebol gawang Brasil, Pekerman akan menduetkan dua penyerangnya, Jackson Martinez dan Teofilo Gutierrez. Paling tidak dua pemain ini akan mengganggu konsentrasi pertahanan Brasil untuk memberikan celah pada Rodriguez maupun Cuadrado.

Mental bertanding pemain Brasil dipertanyakan

Saat Kolombia dipastikan bermain tanpa beban, Brasil justru sebaliknya. Penampilan Neymar cs masih jauh dari memuaskan, meski berhasil melangkah ke babak 8 besar. Tampaknya, para pemain Brasil masih belum mampu bermain lepas karena besarnya tekanan.

Hal itu juga diakui sang pelatih, Luiz Felipe Scolari. Pelatih kawakan Brasil memandang para pemainnya masih bermasalah dengan mental bertanding mereka. Hasilnya, Brasil harus selalu melewati pertandingan sulit untuk lolos ke perempatfinal.

Bahkan di pertandingan terakhir, Brasil harus melewati drama adu penalti untuk menyingkirkan Chile. Scolari sendiri mengaku telah melakukan program khusus di sesi latihan mereka untuk membangkitkan mental bertanding pasukannya. 

Masalah Brasil semakin bertambah dengan kabar kurang fitnya sang bintang Neymar. Bintang Barcelona ini dikabarkan sempat mengalami masalah dengan memar di kakinya usai diterjang pemain-pemain Chile di pertandingan sebelumnya.

Tak hanya itu, Selecao juga harus kehilangan gelandangnya, Luis Gustavo. Gelandang Wolfsburg ini harus absen karena hukuman satu laga akibat akumulasi kartu yang dikoleksinya. Tentu kehilangan yang besar mengingat Gustavo selama ini menjadi sosok penting bagi keseimbangan tim baik saat menyerang atau bertahan.

Menghadapi Kolombia, Scolari tampaknya akan tetap mempertahankan formasi 4-2-1-2. Di bawah mistar gawang akan ditempati kiper veteran, Julio Cesar. Ia akan dikawal empat pertahanan kokoh Daniel Alves, David Luiz, Thiago Silva, dan Marcelo.

Sementara itu, di lini tengah, Paulinho akan ditandemkan dengan Fernandinho yang akan menggantikan peran Gustavo sebagai tukang jagal. Oscar akan kembali diplot sebagai playmaker untuk mendukung trio Neymar, Hulk, dan Fred.

Nah, melihat catatan demi catatan di atas, tentu sangat besar peluang Kolombia untuk menyingkirkan tuan rumah Brasil di laga yang akan dipimpin wasit asal Spanyol, Carlos Carballo itu. Skor imbang juga masih sangat realistis meski kedua tim akan bermain ofensif.

Kini tinggal bagaimana Brasil mampu meredam besarnya tekanan yang harus mereka sandang. Tak waspada, Brasil akan membuat jutaan rakyatnya menangis sekaligus mengulang tragedi di Piala Dunia 1950.

sumber : vivanews

6 Fakta Menarik Jelang Brasil Vs Kolombia

timnas-kolombia 

VIVAbola – Salah satu pertandingan terpanas di perempatfinal Piala Dunia 2014 bakal tersaji pada Sabtu dini hari WIB 5 Juni 2014. Bentrokan tersebut akan mempertemukan dua tim asal Amerika Selatan, Brasil kontra Kolombia.

Brasil yang bertindak sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 ternyata punya catatan hebat saat berlaga di hadapan pendukung mereka sendiri. Sudah 38 tahun Selecao tak pernah kalah dalam laga kompetitif yang dimainkan di kandang mereka sendiri.

Selain itu, bintang Kolombia yang tengah menyita perhatian, James Rodriguez akan menjadi pemain yang harus paling diwaspadai oleh anak-anak asuhan Luiz Felipe Scolari. Jika Rodriguez mampu menjaringkan bola ke gawang Brasil, maka pemain AS Monaco ini akan mencetak rekor. 

Berikut 6 fakta menarik jelang Brasil versus Kolombia:

• Brasil belum kebobolan dalam enam dari tujuh pertandingan kompetitif mereka di kandang sendiri melawan Kolombia, termasuk lima laga terakhir. Satu-satunya Brasil gagal menjaga clean sheet adalah pada 21 Agustus 1969, ketika mereka menang 6-2 atas Kolombia di kualifikasi Piala Dunia 1970.

• Brazil tak terkalahkan dalam pertandingan kompetitif di kandang sendiri selama lebih dari 38 tahun, sejak terakhir kalah pada semifinal Copa America 1975 dengan skor 3-1 dari Peru di Belo Horizonte.

• Dari semua 736 pemain di Piala Dunia 2014 hanya kiper Kolombia, Farid Mondragon yang sudah lahir ketika Selecao menderita kekalahan terakhir kali dalam pertandingan kandang kompetitif.

• James Rodriguez bisa menjadi pemain pertama yang selalu mencetak gol di lima pertandingan pertama Piala Dunia sejak Rivaldo melakukannya untuk Brasil pada tahun 2002. Just Fontaine (Prancis, Piala Dunia 1958) dan Jairzinho (Brasil, Piala Dunia 1970) adalah satu-satunya pemain yang mencetak gol dalam enam pertandingan pertama Piala Dunia.

• James Rodriguez adalah pemain paling berharga di Piala Dunia 2014. Dia telah mencetak lima gol dan dua assist dalam 310 menit, yang setara dengan mencetak gol atau membuat assist setiap 44 menit.

• Brasil telah memenangkan 17 dari 20 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi (menang 17, imbang 2, kalah 1), dengan catatan memasukkan 55 gol dan kebobolan 9 kali. 

sumber : Viva

Flyover Ambruk, Bagaimana Nasib Semifinal PD 2014?

jembatan-runtuh-di-brasil

VIVAbola - Salah satu jalan layang yang terletak di kota Belo Horizonte di Brasil ambruk, Kamis, 3 Juli waktu setempat. Setidaknya dua orang tewas dan 19 korban mengalami luka berat akibat insiden ini. Sebagian lagi diperkirakan masih terperangkap.

Proses evakuasi masih terus dilakukan. Pihak pemadam kebakaran setempat masih kesulitan untuk menjangkau korban yang berada di bawah reruntuhan akibat kondisi jalan layang yang tidak stabil.

Dilansir Guardian, insiden ini berlokasi tak jauh dari Estadio Mineirao, salah satu arena yang digunakan selama Piala Dunia 2014. Sebelumnya, sudah lima laga yang digelar di stadion berkapasitas 58 ribu penonton itu. Empat di antaranya merupakan laga penyisihan grup dan satu laga lainnya dari fase knock out babak 16 besar. Tuan rumah Brasil juga pernah tampil di sana melawan Chile.

Mineirao juga masih digunakan pada babak semifinal. Satu dari dua laga perebutan tiket final Piala Dunia 2014 akan digelar di sana.

Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari FIFA terkait status laga tersebut. Namun, selama ini jembatan layang yang ambruk merupakan salah satu sarana pendukung bagi kelancaran transportasi di kota Belo Horizonte selama Piala Dunia 2014 berlangsung.

Brasil sebelumnya telah menganggarkan dana sebesar US$8 miliar untuk membangun 56 bandara, kereta bawah tanah, dan proyek lainnya demi kelancaran Piala Dunia 2014. Namun, sebagian besar dari proyek-proyek itu tidak selesai tepat waktu. Flyover yang ambruk hingga saat ini juga masih dalam tahap pengerjaan.

Persiapan Piala Dunia 2014 selama ini memang banyak menuai kritik. Setidaknya tujuh pekerja telah meregang nyawa selama proses pembangunan stadion-stadion yang digunakan sebagai arena laga.

Bulan lalu, seorang pekerja juga tewas dalam pembangunan proyek monorail di kota terbesar di Brasil, Sao Paulo. Namun, pihak berwenang membantah telah mengurangi ruang demi mempercepat penyelesaian proyek agar dapat digunakan saat turnamen berjalan.

Puluhan warga spontan melakukan demonstrasi tak jauh dari tempat kejadian. Mereka menyalahkan FIFA atas kejadian tersebut. Mereka berdiri di tepi jalan sembari membawa poster yang menghujat otoritas sepakbola dunia itu.

Brasil Kalah, Potensi Rusuh Sangat Besar

nobar

VIVAbola - Ribuan tentara dan polisi disiapkan untuk mengawal jalannya pertandingan Brasil kontra Kolombia di Stadion Castelao, dini hari nanti. Pemandangan tak wajar ini dilakukan mengingat besarnya potensi kerusuhan yang akan terjadi jika Brasil sampai tersingkir.

Selain terkonsentrasi di sekitar stadion, pihak keamanan juga menyebar personelnya di setiap sudut kota. Tak hanya itu, untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, pihak keamanan juga menerjunkan polisi anti huru hara dan satuan penjinak bom. 

"Kami siap untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang terjadi. Kami sudah dilatih untuk menghadapi hal-hal terburuk sekalipun," kata Ellington Cacella, pimpinan dari satuan penjinak bom seperti dilansir The Mirror.

Hingga saat ini Brasil memang masih menjadi tuan rumah yang baik. Namun tak dapat dipungkiri kekecewaan dapat mengubah segalanya. Pasalnya, rakyat Brasil memang sangat berharap di Piala Dunia 2014 ini mereka dapat tampil sebagai pemenang.

Sikap waspada ini tak hanya tampak di kota tempat digelarnya pertandingan antara Brasil versus Kolombia. Bahkan di setiap penjuru kota di Brasil, aparat keamanan telah berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. 

Penjagaan juga dilakukan di beberapa fasilitas umum dan fasilitas negara. Begitu juga dengan keamanan di bandara-bandara yang diperketat. Bahkan, pihak angkatan udara Brasil untuk sementara menerapkan larangan terbang beberapa jam sebelum maupun sesudah pertandingan.